Cek "pengaturan" yang diterapkan di situs kepenulisan.com dalam tautan berikut: Ketentuan

Tulisan dari Kecerdasan Buatan (AI) akan Memenuhi Platform Menulis Novel.

Tulisan dari Kecerdasan Buatan (AI) akan Memenuhi Platform Menulis Novel

Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) di dalam dunia kepenulisan bukanlah suatu hal yang baru. Topik ini bahkan sudah menjadi perbincangan sejak lama.

Beberapa genre novel fiksi sudah sering mengusung tema Kecerdasan Buatan atau AI; salah satu contohnya adalah genre Fiksi Ilmiah dengan cabangnya seperti Cyberpunk.

Tidak hanya menjadi tema dalam suatu genre novel, kini AI mulai menunjukkan eksistensinya dengan kemampuan menulis novel yang digadang-gadang akan mampu menggantikan posisi penulis.

Benarkah AI Mampu Menggantikan Posisi Penulis?

Bukan tidak mungkin, dan bisa saja hal ini terjadi. AI bisa saja menjadi pilihan untuk pelaku usaha yang bergerak di bidang Pendidikan, Bisnis Penerbitan, dan Perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan data dan kata.

Nah, menjawab pertanyaan "Apakah AI akan menggantikan posisi penulis?", saya rasa masih belum untuk saat ini. Namun, penulis bisa memanfaatkan bantuan AI untuk dapat memudahkan proses penulisan agar cepat selesai.

Hal ini sudah dirasakan bagi kami, para content writer dan Blogger. Banyak di antara kami yang sudah terbiasa menggunakan bantuan AI untuk dapat menganalisa, mengelola, dan membuat draf teks yang akan dijadikan artikel.

Sebagai seorang penulis yang telah terbiasa menggunakan bantuan AI, saya mengira bahwa di tahun-tahun yang akan datang; bukan tidak mungkin karya-karya buatan AI akan mengundang atensi pembaca.

Platform Menulis yang Menghasilkan Uang akan Dipenuhi oleh Tulisan AI.

Platform Menulis telah menjadi pilihan terbaik bagi beberapa orang yang hendak mendapatkan uang dari Internet dengan hanya menulis.

Selain menjadi Blogger, faktanya Author Platform bisa menghasilkan uang dari tulisan yang dipublikasikan setelah mendapatkan kontrak dan memenuhi persyaratan.

Di Indonesia, penikmat tulisan platform bahkan jumlahnya lebih banyak ketimbang pembaca yang membaca buku fisik.

Meskipun jumlahnya lebih banyak, tapi beberapa penulis non-platform sepakat bahwa kebanyakan novel web atau tulisan yang dipublikasikan di Platform masih berkualitas rendah.

Hal itu dikarenakan, author platform kebanyakan merupakan penulis amatiran yang mempublikasikan karya tanpa melewati proses editing yang lebih baik ketimbang Editor Penerbit.

Platform memang memiliki tim editor, tapi tugas dan job-desk mereka sangat berbeda. Kita tidak bisa meratakan, kadang ada juga editor penerbit yang ngasal dan ada pula editor platform yang detail.

Proses AI Memenuhi Platform Menulis Novel.

Agar dapat memahami proses AI menjamur di platform menulis novel, kita harus memahami proses platform melakukan seleksi dan penerimaan naskah novel terlebih dahulu.

Beberapa platform terkenal yang memiliki banyak pengguna di Indonesia hanya memerlukan jumlah kata dan jumlah pembaca saja sebagai syarat pengajuan kontrak eksklusif.

Jumlah kata ini tentu bukan suatu hal yang sulit, AI dapat memberikan bantuan kepada Author dengan mengembangkan draf naskah melalui cara seperti berikut:

AI memperbaiki kalimat dengan menambahkan beberapa kata dengan mengubah bentuk kalimat atau menggantikan kata dengan sinonim.

AI mendeteksi penjabaran yang lebih mendetail dengan memberikan kata yang menjelaskan suatu hal secara terperinci.

Bahkan, author tidak usah repot-repot menulis. AI bisa menulis kalimat dengan memindai data-data yang diberikan sebagai kata kunci. Seperti; nama, lokasi, istilah, dan atribut yang akan digunakan di dalam novel.

Selagi platform tidak peduli dengan kualitas cerita yang memenuhi unsur-unsur novel, dan lebih condong pada jumlah kata sebagai persyaratan utama; maka AI dapat menjamur di platform.

Baca Juga: Novel yang ditulis oleh Artificial Intelligence dengan Algoritma Machine Learning.

Perihal jumlah pembaca, hal itu bukan sebuah permasalahan yang sulit. Ada banyak tools seperti Macro yang dapat melakukan tindakan secara berulang sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

Jika Followers di Sosial Media bisa dibeli, maka jumlah pembaca di platform bisa diakali. Lah, Subscribers YouTube saja bisa, kok.

AI akan Menggantikan Peran Editor Platform

AI justru akan menggantikan peran editor platform ketimbang penulis atau editornya. Kok bisa?

Ada sebuah cara yang disebut sebagai "Membudidayakan Naskah" yang dilakukan beberapa Author Platform. Cara membudidayakan naskah merupakan sebuah proses pengelolaan naskah agar dapat dipublikasikan ke platform yang berbeda-beda dengan bantuan AI.

Bagaimana cara membudidayakan naskah itu?

Setelah kamu memiliki naskah yang kamu tulis sendiri atau dengan bantuan AI, kamu bisa memanfaatkan AI Spinner yang akan memutar-mutar kalimat naskah kamu tanpa mengubah pokok pembahasan di dalam naskah.

Novel hasil spinner sudah banyak ditemukan di beberapa platform, bahkan salah satu platform mulai menyadari hal itu sehingga mereka memutuskan untuk tidak beroperasi lagi di Indonesia—padahal saat mereka mengumumkan informasi secara tiba-tiba itu, mereka sedang melaksanakan perlombaan menulis.

Platform hanya melarang kamu untuk tidak mempublikasikan karya tulis yang sudah dipublikasikan di satu platform ke platform menulis novel lain. Namun, karena banyak novel menggunakan template pasaran, hasil spinner pun jadi mudah dimaklumi. Bahkan, karya plagiarisme pun masih bisa lolos sebelum ketahuan.

Hasil dari AI Spinner kemudian dicek kembali dengan melakukan pemeriksaan duplikat. Ada banyak AI gratis di internet yang memberikan layanan duplicate checker. Beberapa platform novel yang melakukan index ke Google akan ditampilkan sebagai sumber.

Ketika hasil spinner dan duplikat telah menampilkan hasil. Langkah selanjutnya adalah peninjauan ejaan menggunakan Google Documents.

Google Docs memiliki fitur AI yang dapat mengkoreksi ejaan sesuai dengan pedoman ejaan yang disesuaikan. Namun, tidak semua ejaan yang dikoreksi menampilkan kata baku, beberapa kata baku masih sering dikoreksi AI Google Docs.

Gak usah khawatir, penggunaan kata baku dan tidak baku bukan sebuah hal yang perlu dipermasalahkan, khususnya di dalam urusan novel platform. Siapa yang peduli?

Dari ketiga proses bantuan AI ini, bukan tidak mungkin pekerjaan editor platform akan digantikan dengan API yang dapat mendeteksi jauh lebih baik.

Konklusi:

Tulisan dari bantuan dan buatan AI akan memenuhi platform menulis novel kedepannya. Khususnya platform yang tidak melakukan pengecekan kerangka cerita dan platform yang condong ke jumlah kata.

AI yang memenuhi platform menulis novel masih belum bisa dikatakan sebagai pengganti penulis, tapi bukan tidak mungkin. Mengingat bahwa sudah banyak author platform yang tidak peduli dengan kualitas, dan lebih peduli dengan kuantitas karena memang seperti itu cara kerjanya.

Semakin pandai Author memanfaatkan AI, maka semakin besar kemungkinan mendapatkan cuan dari platform.

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk saat ini, AI masih terlalu dini untuk dapat dikatakan mampu menggantikan peran penulis, tapi dapat disimpulkan bahwa AI sangat membantu proses penulisan naskah novel yang digarap author platform.

AI hanya mampu mengelola kata, tapi belum bisa memberikan keselarasan. Sebab, keselarasan ini masih perlu melibatkan perasaan, pemahaman, dan pandangan manusia. 

Bagaimana pendapat kamu? Tulis tanggapan kamu di kolom komentar, ya! Mari mendiskusikan pokok pembahasan ini. 

© Kepenulisan.com. Hak cipta. Developed by Jago Desain