Cek "pengaturan" yang diterapkan di situs kepenulisan.com dalam tautan berikut: Ketentuan

Perbedaan Pembaca dan Penulis ketika Membaca Novel

Ada perbedaan antara pembaca dan penulis ketika membaca novel. Hal ini menarik untuk dipahami supaya kamu gak misuh-misuh di internet.

Di era siber sastra, sebuah karya novel bisa mendapatkan interaksi langsung dari pembacanya daripada sebuah novel cetak. Ya, karena memang sudah seperti itu "ciri khas" dari sebuah novel sastra digital, yakni interaktif. 

Sehingga, ketika kamu yang masih penulis pemula atau masih menjadi penulis amatir mendapatkan sebuah komentar dari pembaca, akan ada banyak 'input' yang memiliki fokusnya masing-masing. 


Nah, perlu kamu ketahui bahwa input yang kamu dapatkan dari interaksi pembaca itu bisa kamu kenali dari "siapa yang memberikannya". Pada fokus Blog Post ini, saya akan menjelaskan "perbedaan pembaca novel dan penulis novel ketika membaca novel" berdasarkan pengalaman dan pemahaman saya sebagai author. 

Membaca Novel dengan Tujuan yang Berbeda

Tentu saja, pembaca novel dan penulis novel memiliki tujuan yang berbeda ketika memutuskan untuk membaca suatu karya fiksi. Tujuan ini dapat dibedakan dari:

  • Pembaca novel membaca karya fiksi untuk dinikmati
  • Penulis novel membaca karya fiksi untuk diteliti

Bukan berarti seorang penulis novel tidak mau menikmati karya fiksi, akan tetapi; para penulis biasanya ingin mendapatkan pengalaman yang ingin diterapkan ke karya tulisnya juga. 

Sehingga, perbedaan tujuan ini akhirnya membuat "perspektif yang berbeda".

Perspektif yang Berbeda ketika Membaca Novel

Ada perbedaan perspektif antara pembaca novel dan penulis novel ketika membaca sebuah karya fiksi:

  • Pembaca hanya menyoroti tokoh, alur ceritanya, dan perkembangan ceritanya.
  • Penulis novel, lebih banyak menyoroti teknik penulisan, unsur-unsur intrinsik novel dan ekstrinsik-nya. 

Sehingga, perbedaan perspektif ini dapat mempengaruhi cara keduanya menikmati cerita. Pada dasarnya, karena berbeda tujuan; penulis novel ingin mempelajari dan meneliti sebuah novel, sedangkan pembaca tidak terlalu mementingkan kaidah-kaidah kepenulisan.

Pembaca novel lebih banyak memerhatikan detail cerita, dialog-dialog di dalam novel, alur cerita, dan kepribadian si tokoh. Sedangkan penulis novel, karena tujuannya ingin mempelajari; maka biasanya akan memerhatikan penggunaan diksi, dan pemanfaatan perangkat sastra seperti majas.

@hendjobers Pernah berada di fase atau melihat seorang #penulis sedang berada di fase: sebel, kesel karena komentar #pembaca yang sok tau dan gak sesuai ekspektasi? Hehehe ~ Perspektif penulis dan pembaca itu berbeda loh ketika sedang #membaca suatu karya. Seorang pembaca hanya fokus menikmati, sedangkan seorang penulis lebih sibuk memahami, menelaah, dan mempelajari tulisan yang dibacanya. Baik komentar pembaca dan penulis itu sama bagusnya untuk dapat dijadikan bahan evaluasi. Jadi, jangan lagi berkomentar... "Emangnya kamu bisa #menulisnovel? Udah nulis berapa #buku? Sini aku baca!" #TipsMenulis #TipsMenulisNovel #MenulisNovelOnline #Author #authorwattpad #penuliswattpad #novelonline ♬ Flamacue - Reade Pryor

Kesimpulan:

Hal ini lah yang membuat kamu harus lebih bijak sebagai penulis siber sastra ketika mendapatkan komentar atau umpan balik sebagai interaksi pembaca karya tulis kamu. Bisa jadi, ada yang mengatakan bahwa karya kamu bagus karena bisa dinikmati, dan bisa saja dianggap buruk karena "abstrak" atau tidak sesuai dengan teknik kepenulisan.

Kadang-kadang, kamu juga perlu memahami komentar dari penulis lainnya karena mereka lebih banyak menjabarkan ilmu kepenulisan dan itu bagus banget untuk mengembangkan kemampuan menulis kamu. Di lain sisi, komentar pembaca juga bagus banget buat kamu untuk meningkatkan kepercayaan diri.

Jadi, jangan mudah misuh-misuh di internet karena interaksi pembaca yang tidak sesuai ekspektasi kamu, ya. Hal itu wajar dan sialnya… saya juga pernah berasa di situasi seperti itu. 

Hendy Jobers, seorang Pak RT di grup Facebook kepenulisan: "Ingin Menjadi Penulis. Namun, Enggan Menulis."

Posting Komentar

© Kepenulisan.com. Hak cipta. Developed by Jago Desain