Retcon: Perangkat Sastra yang Memperbaiki Ketidakkonsistenan dalam Karya Fiksi

Dalam kepenulisan fiksi, terutama yang bersifat on-going seperti webnovel, wattpad, atau fanfiction; perubahan arah cerita sering kali terjadi. Salah satu cara yang digunakan penulis untuk memperbaiki atau menyesuaikan jalan cerita adalah dengan teknik retcon.

Retcon merupakan singkatan dari Retroactive Continuity, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan memiliki makna "keberlanjutan yang memudar". Maksudnya, memperbaiki ketidak-konsistenan untuk mengembangkan cerita dalam arah yang baru.

Retcon dalam fiksi berarti mengubah detail cerita yang sudah dipublikasikan, seperti latar belakang karakter atau peristiwa penting, untuk menyesuaikan arah cerita baru. Teknik ini bisa menjadi alat kreatif, tapi juga berisiko mengganggu konsistensi.

Apa Itu Retcon dalam Cerita Fiksi?

Retcon adalah bentuk tindakan penulis yang mengubah fakta-fakta yang telah ditetapkan ke dalam plot atau narasi cerita; yang kemudian disesuaikan kembali, diubah, atau bahkan bertentangan. Sekilas, agak mirip dengan reboot dan remake, ya. Namun, ada perbedaannya.

Contoh Retcon:

Tokoh Loki dalam film Avenger: Endgame telah digambarkan "selesai" di tangan Thanos. Kemudian, dalam serial Loki yang tayang di Disney+, tokoh Loki diceritakan "memiliki nexus event", bahkan di musim selanjutnya; ternyata Loki memiliki peran yang penting—bahkan mendapatkan pengembangan.

Fakta yang bertentangan ini akhirnya memutus kesinambungan pemahaman yang sudah disampaikan, akan tetapi menciptakan sebuah plot yang baru, tanpa mengacaukan plot yang sudah ada, dan malah memperluas cerita.

Perbedaan Retcon, Reboot, dan Remake

Ketika saya menulis ini, saya juga bingung membedakan retcon dengan reboot atau remake karena ketiganya sama-sama melibatkan perubahan, tapi ternyata berbeda konteks:

  1. Retcon: Mengubah informasi masa lalu dalam cerita yang berkelanjutan.
  2. Reboot: Memulai ulang cerita dengan unsur dan pendekatan baru.
  3. Remake: Menceritakan ulang cerita lama dengan penyajian yang berbeda

Banyak yang beranggapan bahwa istilah perangkat sastra retcon ini hanya sebuah cara bagi si Author untuk dapat keluar dari plot hole atau "inspirasi yang tiba-tiba hadir di tengah proses penulisan".

Padahal, ada alasan tersendiri.

Alasan Penulis Menggunakan Retcon dalam Fiksi On-Going

Mengapa retcon sering ditemukan dalam karya tulis fiksi on-going? Beberapa alasannya antara lain:

1. Durasi Penulisan yang Panjang

Cerita yang ditulis secara berkala (seperti webnovel) bisa berlangsung selama bertahun-tahun. Penulis mungkin melupakan detail atau berubah pikiran tentang arah cerita di tengah-tengah proses menulis, yang bisa jadi disebabkan karena hal-hal seperti…

2. Tanggapan Pembaca

Di platform seperti Wattpad, atau Webnovel, komentar pembaca bisa mempengaruhi jalan cerita. Jika reaksi negatif muncul, penulis bisa tergoda untuk merombak bagian cerita melalui retcon; ya memang, tanggapan pembaca dapat membuat…

3. Perubahan Ide Kreatif

Penulis tumbuh seiring waktu. Ide lama bisa terasa tidak memuaskan dan mendorong perubahan visi terhadap tokoh atau plot utama untuk …

4. Menyesuaikan Tren atau Isu Sosial

Penulis kadang melakukan retcon untuk menyelaraskan cerita dengan tren yang sedang populer atau isu yang relevan di masyarakat.

Retcon sering dimanfaatkan Author untuk meningkatkan kebebasan berkreasi, dengan anggapan bahwa kompleksitas cerita baru itu lebih penting.

Mengapa ada istilah Perangkat Sastra Retcon?

Istilah perangkat sastra Retcon hadir karena ragam alasan. Berikut ini, beberapa alasan penerapan istilah kontinuitas retroaktif:

  1. Penyesuaian untuk karya turunan atau lanjutan. Biasanya berupa sekuel atau spin off.
  2. Tanggapan yang didapatkan dari pembaca atau penikmat cerita yang benar-benar memberikan umpan balik.
  3. Memperbaiki dan mengatasi kesalahan atau ketidak-konsistenan
  4. Mengubah atau memperjelas maksud yang telah dipaparkan sebelumnya.
  5. Mencocokkan asumsi yang terbukti salah.

Karena retcon, jangan heran jika tiba-tiba kamu bisa menemukan tokoh yang hidup kembali, atau menemukan kekuatan rahasia si tokoh yang tidak pernah dideskripsikan sebelumnya karena memiliki latar belakang.

Dampak Positif dan Negatif Retcon terhadap Cerita Fiksi

Manfaat Retcon Jika Digunakan dengan Benar

  1. Menambal plot hole yang merusak logika cerita.
  2. Mengembangkan karakter dengan latar baru yang lebih kuat.
  3. Membuka ruang naratif yang sebelumnya tidak terpikirkan.

Risiko Retcon Jika Digunakan Asal

  1. Mengacaukan kontinuitas cerita, membuat pembaca bingung.
  2. Mengurangi kepercayaan pembaca, terutama jika perubahan terasa dipaksakan.
  3. Menghapus fondasi cerita yang sudah dibangun sejak awal.

Retcon Bukan Inkonsistensi Alur!

Meskipun retcon mengubah aspek yang dibutuhkan untuk kepentingan cerita; nyatanya retcon tidak seperti Inkonsistensi Alur.

Inkonsistensi Alur terbentuk karena ketidaksengajaan si penulis. Sehingga, hal ini membuat inkonsistensi alur lebih mirip dengan plot hole.

Jika plot hole mulai disadari dan ingin diperbaiki dengan sengaja, maka akan disebut sebagai retroactive continuity.

Kebanyakan penulis atau author platform jarang menggunakan outline novel kompleks yang membuatnya tidak memahami plot point atau skenario cerita yang diinginkan. Tapi tetap saja, penulis yang sudah menggunakan outline pun kadang-kadang sering merasa gusar.

Kegusaran ini biasanya berada di tengah-tengah cerita dan tiba-tiba si penulis mulai menyadari sesuatu yang seharusnya diubah untuk membuatnya lebih masuk akal.

Kesadaran itu biasanya disebabkan karena umpan balik pembaca atau hal lain yang tiba-tiba menampakkan kehadirannya. Mengatasi hal ini, biasanya penulis ingin menghapus beberapa hal agar tetap masuk akal. Momen seperti ini kerap terjadi ketika sebuah cerita benar-benar menyatu ke penulisnya.

Nah, biasanya; penulis akan mengambil tindakan kontinuitas retroaktif di mana banyak fakta-fakta baru yang perlahan-lahan mulai dibahas agar dapat meluruskan fakta yang sudah diterima pembaca di bab-bab sebelumnya.

Sekilas, tindakan ini mirip seperti plot twist, dimana penulis sengaja memelintir alur agar memberikan fakta yang mengejutkan. Padahal! Kedua perangkat sastra ini juga berbeda.

Retcon & Plot Twist.

Retcon menambah kesinambungan peristiwa yang telah diungkap atau plot yang ditetapkan sebelumnya, kemudian akan diubah atau diabaikan jika memang sudah sesuai. Setelah itu, akan ada penambahan-penambahan.

Sedangkan plot twist adalah pengungkapan yang mengejutkan yang seharusnya mengubah jalannya cerita ke arah yang tidak terduga. Plot twist bisa menjadi retcon tetapi pembaca akan sulit memastikannya jika tidak diungkap oleh si penulisnya sendiri.

Tips Melakukan Retcon Secara Efektif dalam Cerita Fiksi

Retcon dalam karya tulis fiksi on-going bukanlah tindakan salah—asal dilakukan dengan pertimbangan matang; bahkan perangkat sastra ini bisa menjadi alat kreatif untuk memperdalam cerita dan menyelamatkan alur yang tersendat. Namun, jika digunakan secara sembarangan, retcon justru bisa menjadi bumerang yang merusak dunia cerita yang telah kamu bangun.

Jika kamu adalah penulis cerita berseri, berikut tips agar retcon dalam cerita fiksi terasa alami dan diterima pembaca:

1. Punya Alasan Naratif yang Kuat

Retcon sebaiknya bukan solusi malas atau tambal sulam. Lakukan hanya jika sangat diperlukan untuk perkembangan cerita.

2. Bangun Transisi yang Logis

Buat adegan atau penjelasan yang menghubungkan fakta lama dan fakta baru agar pembaca tidak merasa dipaksa menerima perubahan.

3. Gunakan Foreshadowing

Jika memungkinkan, sisipkan petunjuk di bab-bab awal agar retcon terasa seperti bagian dari rencana besar, bukan keputusan mendadak.

4. Komunikasi dengan Pembaca

Gunakan author’s note untuk menjelaskan alasan retcon secara jujur dan terbuka, terutama di platform interaktif.

Kesimpulan: Apakah Retcon Perlu dalam Fiksi On-Going?

Dalam dunia fiksi yang terus berkembang, retcon adalah refleksi dari dinamika

Jika kamu penulis fiksi berseri, pertimbangkan baik-baik sebelum melakukan retcon. Tanyakan pada dirimu: Apakah perubahan ini memperkaya cerita? Apakah ini akan membuat pembaca semakin terhubung—atau malah terputus?

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama