Cek "pengaturan" yang diterapkan di situs kepenulisan.com dalam tautan berikut: Ketentuan

Cara Menentukan dan Mengembangkan Ide Cerita Menjadi Novel.

Ide Cerita menjadi titik awal dari proses menulis novel. Lantas, bagaimana cara menentukan ide dan mengembangkannya menjadi sebuah karya tulis novel?

Mencari Ide Cerita merupakan salah satu langkah awal dari proses menulis novel. Tentu ada banyak cara menemukan ide untuk dikembangkan menjadi sebuah karya novel. 

Menentukan Ide Cerita, Mengembangkan Ide Cerita, Apa itu Ide Cerita

Apa yang dimaksud dengan ide cerita novel?

Ide cerita novel adalah gagasan atau konsep yang menjadi dasar sebuah cerita novel. Ide cerita novel biasanya terdiri dari: latar belakang cerita, tokoh-tokoh yang terlibat, konflik yang terjadi, dan resolusi yang dicapai. 

Ide cerita novel dapat menjadi inspirasi atau dasar cerita yang digunakan penulis untuk mengembangkan cerita yang hendak disampaikan kepada pembaca. Ide cerita novel dapat bersifat fiksi atau non-fiksi, tergantung pada genre novel yang akan ditulis oleh penulis.

Maksudnya, ide cerita boleh berlandaskan imajinasi yang bersifat fiksi atau berdasarkan pengamatan, pengalaman, pemahaman dan pengetahuan pribadi yang bersifat non-fiksi; walau untuk kepentingan cerita fiktif.

Langkah Menentukan Ide Cerita Novel:

Ada beberapa langkah menentukan ide cerita yang bisa dikembangkan menjadi sebuah novel. langkah-langkah berikut membuatmu memahami proses awal dari menentukan ide yang akan digunakan untuk membuat premis cerita:

  1. Tentukan genre novel yang ingin ditulis. Genre novel dapat berupa misteri, horor, romance atau genre populer lainnya. Menentukan genre akan membantu kamu menentukan ide cerita yang sesuai dan selaras dengan genre tersebut.
  2. Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang ingin kamu sampaikan kepada pembaca. Hal-hal tersebut bisa berupa pesan, tema, atau gagasan yang ingin kamu tuang melalui cerita novel kamu.
  3. Buat daftar ide cerita yang kamu sukai atau yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari kamu. Sebuah cerita novel biasanya mengandung lebih dari tiga ide cerita yang disatukan menjadi premis cerita.
  4. Cari ide cerita yang unik dan tidak biasa. Ide cerita yang unik akan membuat cerita novel kamu menjadi lebih menarik dan membedakannya dari cerita lain yang sudah ada.
  5. Buatlah logline atau sinopsis singkat cerita novel yang menggambarkan latar belakang, tokoh-tokoh yang terlibat, konflik yang terjadi, dan resolusi yang akan dicapai.
  6. Beri judul yang menggambarkan isi cerita novel kamu. Judul yang baik akan memberikan gambaran singkat tentang hal-hal yang akan terjadi dalam cerita novel kamu.
  7. Jangan lupa untuk terus mengembangkan ide cerita novel kamu. Saat mengembangkan ide cerita, kamu dapat menambahkan detail dan plot twist yang mengejutkan untuk membuat cerita novel kamu lebih menarik.

Cara Mengembangkan Cerita dari Sebuah Ide Menjadi Karya Tulis Novel:

Setelah memiliki sebuah ide, tentu langkah selanjutnya adalah mengembangkan ide yang dimiliki menjadi sebuah novel yang diinginkan. Namun, bagaimana cara mengembangkan ide cerita menjadi sebuah novel?

Berikut ini beberapa cara yang membuat kamu mampu mengembangkan ide cerita yang telah dimiliki menjadi sebuah novel yang kamu inginkan, dengan mengurainya menjadi struktur novel yang mengisi unsur-unsur novel: 

1. Tentukan Konflik. 

Konflik adalah masalah yang akan dihadapi tokoh utama atau protagonis di dalam cerita, dan konflik juga merupakan dasar utama dari sebuah cerita.

Banyak pembaca menilai bahwa novel yang menarik adalah novel yang menyajikan konflik yang unik—serta cara si tokoh menghadapi, menyelesaikan, dan menyikapinya.

Konflik dalam sebuah novel dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu:

  1. Konflik internal, misalnya tentang perasaan, keinginan, keputusasaan, ambisi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan batin si tokoh utama.
  2. Konflik eksternal, misalnya tentang hubungan sosial dengan orang lain, situasi, atau kondisi. Biasanya disebabkan karena satu dan hal lainnya

Kamu boleh menentukan konflik lebih dari satu untuk menyelaraskan ide kamu menjadi sebuah identitas novel yang diinginkan. Kamu bisa memilih konflik dari pengalaman pribadi atau orang lain dari hasil pengamatan, pemahaman, dan pengetahuan.

Dari konflik lah nantinya sebuah unsur intrinsik novel, yaitu amanat, terbentuk karena ada nilai edukatif yang dapat dipetik pembaca. 

2. Pilih Tema 

Tema bisa berupa sebuah pesan atau suara yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerita. Tema dapat mencakup hal-hal seperti cinta, keluarga, pengembangan diri, krisis identitas, kehilangan, persahabatan, atau keadilan.

Pilihlah tema yang sesuai dengan konflik yang telah kamu tentukan. Kombinasikan konflik dan tema agar selaras dengan Genre ceritanya. 

Memilih tema yang disesuaikan dengan penentuan konflik, membuat kamu tahu siapa audiens atau target pembaca kamu. 

3. Buat Tokoh yang Akan Berperan.

Tokoh merupakan orang-orang yang memainkan peran dalam sebuah cerita novel. Tokoh dibagi menjadi beberapa ragam sesuai peranannya.

Tokoh adalah unsur intrinsik novel. Tokoh pula yang membuat suatu karya tulis dapat dikategorikan sebagai novel, karena makna novel di KBBI adalah: rangkaian cerita kehidupan seorang tokoh yang berinteraksi dengan orang-orang di sekelilingnya, yang menonjolkan sifat dan watak setiap perannya.

Peran-peran tokoh dapat berupa tokoh utama (protagonis) atau tokoh antagonis (lawan peran tokoh utama). Untuk dapat memahami ragam peran tokoh yang ada di sebuah novel, kamu bisa memahami ragam perannya di artikel berikut:

Baca juga: Memahami Ragam Peran Tokoh Novel.

Tokoh yang akan berperan di dalam cerita juga memiliki sifat, tujuan, dan latar belakang yang berbeda-beda. Sifat, tujuan dan latar belakang inilah yang membuat tokoh-tokoh itu menjadi kompleks.

4. Membangun Latar Belakang

Latar Belakang juga merupakan dari unsur intrinsik novel. Dalam sebuah novel, latar belakang memiliki dua bentuk, yaitu: Latar Belakang Cerita (tempat dan waktu) dan Latar Belakang tokoh-tokohnya.

Latar Belakang lah yang membuat tokoh memiliki kehidupan dan menghadapi konflik yang sesuai dengan masanya.

Pada novel General Fiction (fiksi umum) atau yang lebih dikenal dengan Fiksi Kontemporer. Latar Belakang cerita dan Konflik cerita harus sesuai dengan masa saat novel itu diterbitkan.

5. Plot

Setelah memiliki keempat hal sebelumnya, maka bangunlah rencana plot yang akan merajut hal-hal di atas untuk dapat menyampaikan ide-ide cerita yang kamu miliki.

Plot adalah alur cerita, termasuk peristiwa-peristiwa yang terjadi, yang memiliki keterkaitan satu sama lain.

Plot dapat mencakup pengenalan, konflik, perkembangan, dan resolusi. Di dalam novel, ada tiga jenis plot: yaitu plot maju, plot mundur, dan plot campuran.

6. Narasi

Narasi dalam bagian ini merupakan cara penulis menceritakan cerita, termasuk sudut pandang, diksi, dan gaya bahasa yang digunakan. Narasi lah yang akan mempengaruhi bagaimana cerita diinterpretasikan pembaca.

7. Sesuaikan Konklusi

Konklusi adalah bagian terakhir dari cerita di mana semua konflik diselesaikan dan tokoh-tokoh yang memiliki kepentingan mendapatkan hasil berupa keberhasilan atau kegagalan.

Konklusi juga dapat mencakup pesan atau pelajaran yang dapat diambil oleh pembaca.

Beberapa penulis pemula biasanya merasa congkak memikirkan bagaimana cara cerita mereka akan berakhir karena merasa tidak ingin dikekang aturan.

Padahal, memahami Konklusi di awal proses pengembangan ide cerita lah yang membuat novel itu memiliki keunikan.

Beberapa Contoh Ide Cerita Novel Umum:

Dari sebuah ide yang terlintas di benak, kamu bisa menuangnya menjadi premis cerita yang nantinya dapat kamu kembangkan menjadi logline atau sinopsis singkat.

Pada proses penuangan ide dari sebuah premis menjadi logline, selanjutnya akan disatukan menjadi outline yang disebut sebagai Kerangka Cerita.

Nah, berikut ini beberapa format contoh ide cerita yang bisa kamu tuang agar memudahkan proses penulisan kamu.

Gunakan formula seperti berikut: (Tokoh) + (Permasalahan) + (Keinginan), seperti contoh-contoh ide cerita sebagai berikut:

  1. Seorang pria kehilangan ingatannya setelah kecelakaan mobil, dan harus berjuang untuk mengingat kembali masa lalunya dan mengungkap kebenaran tentang kecelakaan tersebut.
  2. Seorang wanita dipaksa menikahi seorang pria yang tidak dicintainya, tapi kemudian dia jatuh cinta dengan seorang pria lain yang dia temui.
  3. Seorang pria terjebak dalam kehidupan yang membosankan di kota kecilnya, tapi kemudian bertemu dengan seorang wanita yang membawanya ke dalam petualangan baru di dunia yang luar biasa.
  4. Seorang wanita terpaksa harus hidup di masa lalu setelah terlempar kembali ke masa itu oleh sebuah alat yang ditemukannya. Dia harus berjuang untuk kembali ke masa sekarang dan mengubah sejarah. 
  5. Seorang pemuda terjebak dalam dunia penipuan online, dan harus berjuang untuk mengungkap kebenaran dan membersihkan namanya.
  6. Seorang wanita harus memilih antara karirnya yang sukses dan keluarganya yang terasing, dan harus menemukan cara untuk menyeimbangkan keduanya.
  7. Seorang pria terjebak dalam dunia kejahatan, tapi kemudian menemukan kebenaran tentang dirinya sendiri dan keluarganya yang tersembunyi, dan harus memutuskan apakah akan tetap hidup dalam dunia kejahatan atau memulai hidup baru.

Penutup:

Ide Cerita lah yang menjadi langkah awal memulai proses menulis dari langkah-langkah selanjutnya yang lebih menyenangkan, menantang, penuh rintangan, dan halangan. 

Dari sebuah ide lah terbentuk sebuah cerita novel. Maka dari itu, pikirkan ide cerita kamu dengan perencanaan dan rancangan agar dapat membentuk kerangka cerita.

Dari kerangka cerita itulah, sebuah proses menulis novel akan dilaksanakan. 

Hendy Jobers, seorang Pak RT di grup Facebook kepenulisan: "Ingin Menjadi Penulis. Namun, Enggan Menulis."

Posting Komentar

© Kepenulisan.com. Hak cipta. Developed by Jago Desain