Pernah nggak sih, kamu lagi di toko buku, pegang sebuah novel, terus cuma butuh beberapa detik untuk mutusin: “Oke, gue beli yang ini”?
Biasanya, keputusan itu nggak datang dari desain cover yang menarik aja, tapi dari... blurb-nya. Yup. Si teks pendek di belakang buku itu ternyata punya andil besar juga.
Hai, saya Hendy Jobers. Dalam artikel ini, saya bakal kupas tuntas soal blurb: mulai dari definisi, fungsi, sampai strategi menulis blurb yang bisa bikin orang langsung penasaran.
Santai aja, anggap ini ngobrol antar sesama pecinta dunia tulis-menulis. Kalau kamu punya pertanyaan atau ada sesuatu yang ingin disampaikan; jangan segan untuk menulisnya di kolom komentar.
Nah, mari memulainya dari pemahaman blurb secara definisi.
Apa itu Blurb Novel?.
Blurb adalah deskripsi singkat yang biasanya muncul di sampul belakang atau halaman produk buku online, dan fungsinya satu: menarik minat pembaca.
Menurut penelitian dari Nielsen Book Research pada tahun 2023, 76% pembaca akan memutuskan membeli buku karena tertarik dengan blurb-nya. Artinya, kalau kamu penulis, blurb itu bukan tambahan, tapi bagian penting dari “pitch” penjualan.
Blurb bukan sinopsis panjang atau ringkasan plot, melainkan semacam teaser. Kalau sinopsis itu kayak sinema layar lebar, maka blurb lebih seperti trailer 60 detik yang harus kena di hati.
Kenapa Blurb Itu Penting Banget?
Bayangin kamu lagi scroll marketplace, ngelihat banyak judul novel baru. Apa yang bisa bikin satu buku mencolok di antara ribuan? Blurb.
Blurb adalah jendela pertama yang dilihat pembaca.
Kalau blurb-nya:
- Terlalu panjang → pembaca skip.
- Terlalu membingungkan → pembaca bingung, lanjut scroll.
- Terlalu umum → nggak ada rasa penasaran.
Data dari BookBub pada 2022 menunjukkan bahwa buku dengan blurb emosional dan padat punya conversion rate 48% lebih tinggi dibanding blurb standar.
Kenapa Blurb itu Ada?
Blurb muncul sebagai bagian dari strategi pemasaran buku yang mulai dikenal luas pada akhir abad ke-19. Pada awalnya, blurb hanyalah komentar dari kritikus atau penulis terkenal yang ditambahkan ke sampul buku untuk menarik pembeli.
Seiring berjalannya waktu, blurb berkembang menjadi bagian penting dari buku itu sendiri, sering ditulis oleh penerbit atau penulis dengan tujuan memikat calon pembaca.
Kata Blurb sendiri pertama kali digunakan oleh pelawak asal Amerika; Gelett Burgess dalam sampul 'penutup debu' atau jaket buku miliknya berjudul, 'Are You a Bromide?' Buku karya pelawak tersebut diterbitkan oleh BW Huebsch secara terbatas untuk acara Annual Trade Association Dinner pada tahun 1906.
Meskipun Gelett yang pertama kali menggunakan istilah blurb. Namun, pencipta “blurb” sendiri ternyata seorang penulis bernama Walt Whitman yang berasal dari Amerika. Karyanya berjudul 'Leaves of Grass' yang diterbitkan pada tahun 1855. Novel tersebut telah menggunakan blurb sebagai spoiler pada jaket buku-nya.
Di Eropa, tepatnya di negara Jerman. Blurb dianggap telah ditemukan oleh Karl Robert Langewiesche pada sekitar tahun 1902. Blurb yang dibuat oleh Karl disebut Klappentext dalam bahasa Jerman, yang biasanya diletakkan di halaman kedua buku, di bawah judul, atau pada sampul pelindung debu.
Perbedaan Blurb dan Sinopsis
Apakah Blurb bisa disamakan dengan Sinopsis? Apakah keduanya berbeda? Banyak yang mengira kalau kedua perangkat sastra ini sama aja, padahal berbeda.
Dari bentuknya aja sudah beda, blurb biasanya sangat pendek dari sinopsis. Blurb adalah deskripsi, sedangkan sinopsis merupakan ringkasan.
Ya, keduanya bisa dikatakan mirip karena mengandung keseluruhan isi buku yang memuat cerita mencakup unsur intrinsik seperti alur, plot, tokoh juga setting cerita. Hanya saja, bentuknya berbeda, bahkan tujuannya juga berbeda.
Berikut ini, tiga poin utama yang menurut saya membuat blurb dan sinopsis itu berbeda:
- Tujuan: Blurb bertujuan sebagai tulisan promosi ke calon pembaca, sedangkan sinopsis lebih mengarah ke editor atau penerbitan. Walaupun, sinopsis juga bisa berperan seperti blurb yang bertujuan untuk memperkenalkan cerita ke calon pembaca.
- Cakupan: Blurb biasanya mencakup unsur-unsur cerita seperti genre buku, tema, tokoh, atau bahkan kutipan dari review buku. Sementara itu, sinopsis cenderung berfokus pada menjelaskan alur cerita dan karakter di dalam buku secara lebih detail.
- Peran: Sinopsis memberikan gambaran yang lebih luas tentang buku dan membantu pembaca memahami isi buku dengan lebih baik. Sedangkan blurb biasanya hanya memuat cuplikan isi bukunya; cuplikan blurb yang ditampilkan sengaja dipilih agar pembaca penasaran, tertarik dan berminat.
Selain ketiga hal di atas, sinopsis biasanya ditulis oleh penulis-nya; sedangkan blurb sering kali ditulis oleh penulis lain, pengulas, atau seseorang dari media populer; yang diharapkan dapat memberikan wawasan tentang cerita dan petunjuk mengenai kemungkinan intrik, tetapi tidak memberikan spoiler.
Peran Blurb Bagaikan Influncer dalam Pemasaran Karya Tulis di Industri Kepenulisan 4.0
Blurb memegang peran yang sangat penting dalam pemasaran novel, terutama dalam industri kepenulisan 4.0 di mana pembaca dihadapkan pada pilihan yang sangat banyak.
Mengutip penjelasan dari Astrid Savitri, dari laman resmi blog-nya, dia bilang:
Blurb itu seperti influencer yang paling berpengaruh dalam penjualan buku. Sehingga menulis blurb memerlukan perhatian, juga sebaiknya menjadi bagian dari rencana pemasaran.
Berikut adalah beberapa peran penting blurb dalam industri penerbitan dan pemasaran buku, berdasarkan fungsinya yang telah dijelaskan:
- Daya Tarik Visual: Ketika seseorang melihat sebuah novel di rak toko buku atau halaman toko daring, hal pertama yang menarik perhatian tentu saja sampulnya. Namun, setelah sampul, blurb adalah hal kedua yang diperhatikan. Blurb yang efektif dapat membuat pembaca tertarik untuk mengintip isi novel atau bahkan langsung membacanya.
- Alat Utama Promosi: Dalam promosi daring, terutama di platform atau media sosial, blurb sering digunakan sebagai alat utama untuk memperkenalkan novel kepada calon pembaca. Blurb harus mampu menarik perhatian dalam waktu singkat karena pembaca sering kali hanya membaca beberapa kalimat sebelum memutuskan apakah buku tersebut layak dibaca ata tidak.
- Membangun Ekspektasi Pembaca: Blurb membantu membangun ekspektasi pembaca tentang apa yang akan didapatkan dari sebuah novel.
- Memperkenalkan Unsur Novel: Blurb juga berperan penting dalam memperkenalkan unsur-unsur dari sebuah novel yang membedakan dari buku-buku lain di genre yang sama. Bisa berupa latar cerita yang tidak biasa, sudut pandang yang unik, atau tokoh yang menarik.
- Menemukan Pembaca yang Tepat: Blurb berfungsi sebagai filter awal yang membantu pembaca menentukan. Dengan menyajikan gambaran yang jelas tentang cerita, atmosfer, dan tema, blurb membantu memastikan bahwa buku tersebut sampai ke tangan pembaca yang sesuai dengan target pasar penulis dan penerbit.
Ciri-ciri Blurb
Menurut pandangan editor fiksi senior di HarperCollins, blurb yang efektif:
“tidak menjelaskan terlalu banyak, tapi menunjukkan cukup untuk memancing rasa ingin tahu”.
Selain itu, dalam praktik industri penerbitan, blurb sering menyisipkan kredit penulis, testimoni, atau perbandingan dengan karya lain sebagai strategi promosi.
Blurb yang efektif memiliki ciri gaya bahasa yang simpel dan mudah dipahami, akan tetapi tetap menyampaikan informasi dasar seperti konflik utama, tokoh sentral, atau setting cerita.
Menurut Dr. Wening Udasmoro, pakar sastra dari Universitas Gadjah Mada, blurb berfungsi sebagai:
“pemantik rasa penasaran dalam hitungan detik”.
Maka tak heran, banyak penerbit menjadikan blurb sebagai bagian strategis dalam marketing buku, bukan sekadar pelengkap. Ibaratnya, blurb ini bagian dari copywriting-nya. Kalau dalam istilah optimasi algoritma, blurb ini ibarat meta-tag.
Nah, ini yang menjadi tantangan. Karena bentuknya yang sangat diharapkan untuk tidak terlalu panjang, bukan berarti mudah ditulis begitu saja.
Tidak ada aturan jelas untuk panjang blurb, biasanya berbentuk antara 100-200 kata, dengan rata-rata kasar 150 kata untuk blurb sampul belakang buku. Namun, beberapa blurb bisa hanya berisi 50 kata dan yang lainnya bisa sepanjang 250+ kata.
Ya, fleksibel lah, tergantung pada jenis buku, audiens, dan seberapa banyak ruang yang bisa ditempatkan blurb. Intinya, juga harus ngerti dengan struktur blurb.
Struktur Blurb yang Bikin Pembaca Penasaran
Blurb bukan asal narasi, punya struktur yang kuat tapi fleksibel.
Biasanya ada tiga komponen utama:
1. Hook (Kait Emosional)
Kalimat pertama harus menggugah, misterius, atau menyentuh.
“Empat hari sebelum hari pernikahannya, Dira justru bertemu mantan tunangannya.”
2. Konflik atau Premis Utama
Inti cerita: siapa tokohnya, masalahnya apa, dan kenapa?
“Di tengah dilema dua pilihan, Dira harus memilih antara masa lalu yang belum selesai atau masa depan yang tak pasti.”
3. Cliffhanger atau Pertanyaan Terbuka
Biarkan pembaca penasaran. Jangan kasih spoiler.
“Tapi... apa cinta itu layak dipertaruhkan kalau luka lama belum benar-benar sembuh?”
Oke, setelah memahami struktur, mari mengarah pada jenis-jenis blurb yang umum ditemukan di novel cetak maupun novel sastra siber.
Jenis-jenis Blurb
- Blurb dari Penulis lain.
- Blurb dari Penerbit & Media.
- Blurb dari Penulis-nya sendiri
Blurb pada sebuah karya tulis dapat berupa kombinasi kutipan (quotes) dari isi buku, pendapat si penulis, penerbit, pengulas atau penggemar, ringkasan plot, biografi penulis atau hanya klaim karya.
Karena makna blurb juga bisa berarti sebagai testimoni atau ulasan, maka siapapun yang menjadi beta-reader atau proof-reader bisa berkontribusi untuk pembuatan blurb.
Mari mencoba menulisnya!
Cara Menulis Blurb yang Efektif:
Berikut ini adalah langkah-langkah efektif yang pernah saya buat dan kamu bisa ikuti:
1. Kenali Genre dan Target Pembaca
Blurb novel horor nggak bisa pakai gaya romance. Sebaliknya, pembaca romance juga nggak mau baca blurb yang terdengar kayak laporan polisi.
📊 Fakta menarik: Menurut riset Reedsy (2021), blurb yang disesuaikan dengan tone genre menghasilkan engagement rate 2x lebih tinggi.
2. Gunakan Bahasa Aktif
Bahasa "aktif" itu maksudnya kuat dan terasa langsung, sederhananya showing jangan dikasih tahu; telling.
❌ Pasif: “ Kota itu dihantui oleh misteri. ”
✅ Aktif: “ Satu demi satu warga kota menghilang, dan tak ada yang tahu kenapa. ”
3. Tulis Seperti Kamu Menjual Cerita, Bukan Merangkum.
Bayangkan kamu lagi mempromosikan novel teman ke orang lain. Kamu nggak cerita semua detail, tapi cukup membangkitkan rasa ingin tahu.
Bagaimana caranya? Gunakan saja perspektif kamu, "Oh, kamu harus tahu ini."
4. Batasi Panjang Kata.
Ingat, blurb fungsinya bukan seperti sinopsis. Blurb harus padat dan langsung ke intinya. Jangan bertele-tele, tapi jangan sampai tidak memantik rasa penasaran.
Apa yang Harus Dihindari Saat Menulis Blurb?
Kalau menurut saya, hal-hal di bawah ini sebaiknya tak luput dari perhatian kamu; dan lebih baik jangan sampai ada di blurb yang kamu tulis:
- ❌ Memberi spoiler.
- ❌Menggunakan kalimat retorik seperti “sebuah kisah mengharukan”.
- ❌ Terlalu panjang.
- ❌ Menulis dengan gaya sinopsis.
- ❌ Tidak menyebutkan nama tokoh utama.
Contoh Blurb
Novel "Milea: Suara dari Dilan" dapat dijadikan contoh blurb yang memuat pendapat, ulasan, dan testimoni dari pembaca serta biografi singkat si penulis.
Sesuai fungsi blurb yang digunakan sebagai alat promosi.
Tentu, ada cara dan teknik ketika membuat blurb yang menarik, memikat dan memberi gambaran ke pembaca.
Seperti:
Pengenalan Tokoh Utama
Mulailah dengan memperkenalkan tokoh utama ke pembaca. Hal ini bertujuan agar pembaca tahu siapa tokoh utamanya dan siapa dia.
Misalnya, dalam blurb novel "Perahu Kertas". Tokoh Kugy dan Keenan yang menjadi "tokoh utama" diperkenalkan.
Ungkapkan Latar Cerita.
Jika novel kamu bergenre fantasi atau sci-fi, ungkapkan bagaimana keadaan dunianya. Jika itu fiksi kontemporer; ungkapkan waktu kejadian dan lokasi, entah itu musim hujan di semester pertama tahun ajaran baru atau hari Natal di tahun 2000.
Kamu bisa menceritakan latar si tokoh, perasaannya atau keadaannya.
Memaparkan Situasi
Ungkapkan mimpi, pencapaian atau keinginan yang ingin digapai si tokoh; entah itu keadaan yang lebih baik, petualangan, atau proses menemukan.
Misalnya dalam contoh blurb di novel "Rengkuh". Tidak hanya memperkenalkan tokoh, novel ini juga ngasih tahu situasi tokohnya.
Menampilkan Konflik Utama
Tampilkan konflik utama dari cerita disajikan berdasarkan topik dan tema yang telah ditentukan.
Banyak pembaca yang sepakat bahwa konflik adalah daya tarik yang paling memikat; dan menurut pandangan Al Widin Mufidah, teman menulis saya, dia bilang:
Sebagai pembaca, aku harus tahu dulu nih konflik utamanya tuh apa? Kalau gak cocok, biasanya cerita itu gak menarik untukku.
Konklusi Blurb Novel.
Blurb novel bukan sekadar ringkasan cerita, melainkan alat penting yang digunakan untuk memperkenalkan dan mempromosikan novel.
Menulis blurb itu seperti menjual perasaan dalam bentuk kalimat; bukan cuma soal teknis, tapi soal rasa. Kalau kamu bisa bikin pembaca berhenti sejenak, baca blurb-nya, dan berpikir,
"Wah, ini gue banget."
... maka kamu sudah berhasil membuat blurb.
Dengan menampilkan gambaran cerita yang singkat, dan penuh daya tarik, blurb berfungsi mengundang pembaca untuk menjelajahi lebih jauh. Baik di rak toko buku fisik maupun di ranah sastra siber, blurb telah menjadi salah satu unsur terpenting dalam pemasaran novel.
Bibliografi: Sumber Pustaka
- Redaksi Ruang Buku [2023, Agustus 03], dalam “Perbedaan Blurb dan Sinopsis yang Perlu Diketahui”, diakses pada Oktober 2024, dari laman: Ruang Buku.
- Redaksi Blurb Blog [ # ], dalam “How to write a blurb for your book”, diakses pada Oktober 2024, dari laman situs Blurb Blog.
- Savitri, Astrid. [2016, Oktober 17], dalam “Apa itu Blurb?”, diakses pada Oktober 2024, dari official website of Astrid Savitri.
- Redaksi Dictionary [2011, Januari 21], dalam “What Is The Origin Of The Word Blurb”, diakses pada Oktober 2024, dari laman situs Dictionary.
- Temple, Emily. [2020, Mei 15] dalam “On the origin of the word blurb.”, diakses pada Oktober 2024, dari laman situs Lithub.
- Bidilică, Mihaela. [2024, Mei 29], dalam “Book Blurbs: 8 Tips on How to Write a Blurb for a Book”, diakses pada Oktober 2024, dari website Publishdrive.
Sering liat tapi baru Tau istilah nya disebut itu bagus ni buat referensi anak kuliah seperti saya . Makasih ilmu nya kk ngomong2 ini sama tidak dengan resensi?
BalasHapusahahaha banyak yang menulis blurb satu sama lain diantara penulis, salah satunya salman rushdie and the gang...wkwkw
BalasHapusWah ini membantu banget soalnya novel yang kutulis lagi hiatus hehe, keren ini lebih terstruktur jadinya :)
BalasHapusOh ternyata itu namanya blurb, bahkan sampai ada alur pembuatannya juga ya. Thx infonya
BalasHapusWah, pengetahuan baru lagi nih. Udah sering sih mendengar kata blurp, tapi baru paham artinya sekarang. Makasih udah berbagi, bermanfaat banget ilmunya.
BalasHapus